Chiffon Cake

Jam menunjukkan pukul 5 saat onggokan keju parut tertangkap di sudut mata. Mamiiiiii, ternyata niat eksekusi resep chiffon keju semalam hanya tinggal niat semata. Ngitung-ngitung perkiraan waktu buat bikin adonan dan waktu ngoven keknya ga keburu sampe saatnya berangkat ngantor. Tapi, tapi, tapi, kejuku gimana?? Palingan juga dicemil sampe abis Bisa mubadzir donk *ehem*
Akhirnya tetep nekat bikin. Nimbang bahan, ayak tepung, manasin oven, ngubek-ubek kontainer nyari mikser, blablabla bliblibli akhirnya adonan jadi. Dan baru nyadar si Musuh abadi loyang chiffon lupa ga dipanasin di oven *nangeeeesss* 
Mau dipanasin dulu udah ga cukup waktu, udah jam 6 kurang seperempat, darling! Nekat aja dimasukin ke loyang, pasang suhu minimal dan berdoa dengan khusyuk. Dilanjutkan pekerjaan paling mengesalkan akhir, nyuci peralatan yang seabreg. Ini nih yang bikin males bikin cake, peralatannya banyak bingits. Makanya, roti tetep my sanctuary recipe, resep aman anti gagal yang ga merepotkan, enlightning mood banget nget nget. Yaa, palingan sih bikin lengan agak mirip-mirip Xena (dikit kok, dikiiit aja) Gakpapa kan?
Abis cuci-cuci, langsung ngacir ke ringroad, menuju mobil jemputan. Masih sempet nelpon Art, pesen ngeluarin kue kalo si oven udah mati. Sebenernya pingin bilang, sekalian balikin loyangnya di botol, tapi khawatir si mbak ga ngerti dan malah bingung. Yaudah, tinggal pasrah semoga di kue ga mengerut gara-gara ga digantung terbalik.
Sorenya, sepulang dari kantor langsung ngecek loyang di dapur. Alhamdulillah, si kue aman sentosa, Cuma mengerut dikit di leher, gara-gara skip ga dibalik. Alhamdulillah….alhamdulillah….
Resep Chiffon Cake
Oh, resepnya mana? Oke, oke… maaf, seperti biasa kebanyakan ngelanturnya, hehehe. Yuk, cus ke resepnya

Resep Chiffon Cake (by : Ferona)
Bahan :
150 gr tepung terigu protein rendah, ayak
½ sdt soda kue
100 gr keju parut
1 sdt baking powder
½ sdt garam
100 ml susu cair
100 ml minyak goreng
4 kuning telur
100 gr gula
7 putih telur
½ sdt cream of tartar (ga pake, soalnya gak punya, hihihi)
Olesan :
200 gr margarin (ga pake olesan)
200 gr keju parut untuk taburan (lupa ga ditaburin gara2 buru-buru)

Cara membuat :

Aduk rata tepung terigu, baking powder, keju parut, soda kue di wadah yang cukup besar (agar leluasa mengaduknya).
Kocok kuning telur dan 2 sdm gula sampai pucat.
Buat lubang di tengah-tengahnya campuran terigu, masukkan kocokan telur, minyak dan susu. Aduk sampai licin.
Cuci bersih kaki mikser, kocok putih telur dengan sisa gula, masukkan dalam 3 tahap. Pertama, aduk dengan kecepatan rendah sampai berbusa. Kedua, aduk dengan kecepatan sedang dan ketiga dengan kecepatan tinggi sampai adukan putih telur membentuk puncak tumpul.
Masukkan adonan putih telur ke adonan tepung dalam 3 tahap (lagi). Aduk balik hingga tidak ada minyak tertinggal di dasar adonan. (Ambil putih telur bagian atas aja, tinggalkan aja cairan telur yang telah turun di bagian bawah). Hentakkan 2-3 kali untuk menghilangkan udara.
Masukkan ke dalam loyang yang telah dipanaskan (agar adonan tidak keluar melalui sela kunci loyang chiffon). Oven dengan suhu 150′ celcius selama 90 menit. Setelah matang keluarkan dari oven dan letakkan secara terbalik di leher botol selama kurleb 1 jam (kecuali menggunakan loyang berkaki ya). Keluarkan cake dengan bantuan pisau yang tajam.

Tara…. akhirnya kelar juga *ngeluk boyok*
Oiya, catatan hari ini, kalo udah mepet waktu mau ngantor, jangan nekat eksekusi resep lagi. Rempong cyiiin!

Lazy Cake (Tanpa telur, butter dan mixer)

“Aku mau kue coklat
buu..”, kalimat sambutan Saif petang itu.
 “Ibuuuuk, aku mau cotat!”, Si Beo menirukan kakaknya.
Ibunya membeku.

Jari-jari yang terasa hampir keriting gara-gara macarin
apikasi entri data sepanjang siang membuat mata rasanya pingin mereeem aja. Mau
bongkar kontainer buat ngeluarin mixer aja males, apalagi ngulenin adonan.
Errgh, pokoknya dicoret dari daftar
pilihan.
Si duo yang kelihatannya puas banget tidur siangnya tampaknya membuat mereka full amunisi
dalam merecokin saya nih kalo ga segera eksekusi requestnya.
Ga ada pilihan lain selain….. segera bikin cake yang (kalau bisa) sesimpel mungkin.
Selancar sana selancar sini, akhirnya…..nemu site-nya sweetlitlebluebird.com

Yaaay! Cake tanpa telur/eggless, tanpa butter, tanpa mixer. Bayangkan asiknya tinggal aduk jadi cake… Alhamdulillah ya.. Baiklaaaah, langsung aja ya ke resepnya.
Resep Lazy Cake


1,5 cup tepung terigu
serbaguna
3 sdm coklat bubuk
1 cup gula
1 sdt baking soda (karena
salah baca, pas eksekusi saya salah pake baking powder, tetep jadi loh, hihihi)
0,5 sdt garam
1 sdt cuka
1 sdm ekstrak vanila
5 sdm minyak sayur
1 cup air

(Seperti biasa kalo ga ada saya suka main ganti aja seadanya,
hehe)
Resep Lazy Cake
Cara membuatnya :

Campur 5 bahan kering sampai rata di pinggan
tahan panas (Saya pake 1 mangkok sedang)
Buat 2 lubang di campuran tersebut. Lubang
pertama diisi vanila, kedua cuka dan ketiga minyak. Tuang air ke atas
permukaannya. Aduk dengan whisk sampai tercampur rata.

Resep Lazy Cake

Tuang di loyang lalu oven di rak tengah dengan
suhu sedang (Karena nggak sabar, saya ceroboh dengan memakai suhu tinggi,
jadinya cake saya retak ditengah :P) Jika adonan diaduk di pinggan tahan panas,
bisa langsung digunakan untuk memanggang di oven. Panggang sampai matang, dan
cek dengan melakukan tes tusuk.

Gampang banget kaaan? Hasilnya cake yang luarnya crisp tapi
dalamnya lembut dan nyoklat. Kurang apalagi coba, udah ekonomis (ga perlu telur
dan butter), gampang tinggal ublek-ublek doank di dapur, dan ga pake capek nyuci peralatan macem-macem (cukup 1 loyang, 1 whisk
dan 1 mangkok). Cocok bingits buat mami-mami dan embak-embak yang suka kue homemade
tapi mau yang praktis dan hemat (bahan, waktu dan tenaga). Tunggu apalagi, coba yuuk 🙂

no title

Mengingatmu,

Saat menanti hujan turun
Langkah demi langkah menapaki jalan berdebu
Di antara panas meranggas yang menelan setiap helai
daun
Menjatuhkannya ke pelukan hangat tanah yang
tak kalah meranggas
Mengingatmu,
Saat menanti hujan turun
Saat aku menanti hujan turun
Entah denganmu
Langkah demi langkah
Berharap perjalanan ini sekian detik lebih
panjang
Berharap bisa lebih lama berjalan disampingmu
Berharap waktu yang sekian detik itu mampu
mengungkap rasa
Rasa yang bahkan tak sampai terangkai menjadi
kata
Rasa yang tak sampai…

Hingga saat titik air pertama menghantam
tanah
dan bau tanah basah menguar memenuhi
penciumanku
membawa harap bagi pepohonan,
dan membasuh serpih-serpih terakhir harapku
Menatap sosokmu yang kian mengabur
Kian samar diantara derasnya hujan
Sesamar dirimu di ingatanku
Jalan yang kita pilih telah membawa kita
terpisah
Begitu jauh
Hingga sulit rasanya mengingat
kita pernah berjalan bersama di hari
berhujan itu
jejak demi jejak pun terhanyut bersama air
menyisakan secuplik kenangan
dari satu potongan hari
yang masih tertinggal
meninggalkan hanya secercah pedih di sudut mata
meninggalkan kita
kita yang lalu terurai menjadi kau dan aku
menjadi kau
dan aku
Di penghujung jalan, hari
terakhir bulan juni.

Tes konsumsi BBM Honda Beat FI part 2

Tes konsumsi BBM Honda Beat FI
Bangjo Sawit
Setelah kemarin berhasil melakukan tes konsumsi BBM Honda Beat injeksi via Gunung Lawu, maka sekarang saya bagi hasil tes yang sama tetapi dengan medan berbeda. Jika kemarin medan yang dilalui sepertiganya didominasi tanjakan dan turunan Gunung Lawu, maka sekarang didominasi trek lurus dan mulus Karanganyar – Klaten PP. 
Variabel masih tetap sama, single touring hanya sekali saya pakai boncengan dengan bapak ke apotek, dengan bobot 55 kg (saya) dan kurleb 50 kg (bapak) serta cuaca dua hari terakhir yang kebanyakan hanya berawan, hujan sebentar di Karanganyar, selebihnya hanya mendung.
Tes konsumsi BBM Honda Beat FI
Awal: 6.230,9 km
Posisi awal adalah posisi akhir pengisian tes sebelumnya.
Tes konsumsi BBM Honda Beat FI
Akhir: 6.378,6 km
Posisi akhir saya ambil ketika pengisian pertamax di SPBU Delanggu, kali ini mbak petugas melakukan pengisian dengan pas, tidak sampai muncrat apalagi ndlewer, saya lihat di mesin pompa tertera 2,75 liter.

Total konsumsi: (6.378,6 – 6.230,9)/2,75 = 53,71 km/liter

Perbandingan
jalan gunung: 51,76 km/liter
jalan datar: 53,71 km/liter
Hasil perbandingannya hanya selisih sekitar 2 km lebih irit jika melewati jalan datar.

Waspada, penculik nekat di mall

modus penculikan anak
Ada kawan membagi tautan path, milik seorang ibu tentang pengalaman tidak mengenakkan yang menimpa keluarga, terutama anaknya ketika sedang berada di pusat perbelanjaan. Anaknya menjadi korban percobaan penculikan. Itu yang dapat saya simpulkan. Modusnya sepertinya mengincar orang tua yang membawa baby stroller (kereta dorong) dan sedang menaiki eskalator atau tangga berjalan. Dengan menyembunyikan muka, saya pikir jilbab juga digunakannya sebagai kedok penyamaran wajah, sambil berbisik-bisik ke sang anak dengan kata-kata ajakan.
Berikut saya salin lengkap pengalaman ibu itu

pARENTS! BEWARE!
Temen gw whatsappin gw, ini temennya sendiri yg ngalamin

Where: Mall Emporium Pluit
When: 29 Dec 2014 around 14.30
What happened:
Kami sekeluarga sdg naik eskalator menuju Kiddy Cuts di lt 2. Saya mendorong stroller, Nahla berdiri dua anak tangga di depan saya krn sblm naik eskalator dia duduk di stroller. Budiman menggendong Jacob, Noah berdiri di sampingnya. Kami semua berdiri di bagian kiri eskalator.

Lalu ada perempuan muda yang menyusuri tangga eskalator di sblh kanan. Usia sktr 25 thn, perawakan pendek agak gemuk berkulit sawo matang dan memakai baju blus kotak2 coklat dan jilbab hitam. Saya pikir dia memang buru2 mau naik duluan, makanya dia jalan di kanan. Tiba2 dia berhenti di sebelah Nahla, langsung menggandeng tangan Nahla dan saya lihat bibirnya gerak2 (sptnya bicara sama Nahla). Nahla hanya memandangi mbak ini spt bingung. Saya yang sambil memegang stroller langsung bersuara keras ‘Hey ngapain? Gak usah gandeng2!!’

Saya pikir dibentak begitu dia akan lepaskan gandengannya. Ternyata dia malah makin membalikkan badan (posisinya makin memunggungi saya stlh sblmnya dia agak serong shg saya msh bisa liat saat dia bicara) dan gandengannya ke Nahla makin erat. Saya mulai panik tapi tdk bisa lepaskan pegangan pada stroller krn bisa jatuh dan saya tahu ada Budiman menggendong Jacob tepat di belakang saya. Kalau stroller jatuh pasti menimpa mereka. Saya bentak makin keras ‘Hey! Hey ngapain kamu! Mau apa???’ Mbak ini gak geming. Saya jerit ke Nahla ‘Nahla, lepas tangannya! Turun sini ke sebelah Mama!’ Saat itu kami sudah makin dekat ke ujung eskalator, sdh hampir sampai ke lantai dua.

Saya benar2 panik krn mbak ini benar2 pegang pergelangan tangan Nahla dgn erat. Nahla mulai bingung dan mulai panggil2 saya. Pas sampai di lantai dua, tiba2 Mbak ini dengan tangan yang bebas mau pegang tangan Nahla yang sebelah lagi. Saya teriak makin keras. Saya cuma ingat teriak HEY dan LEPAS berkali-kali. Pas Nahla sampai di lantai dua, jd sdh menginjak landasan lantai dua dgn aman, langsung saya dorong stroller dgn kencang. Pikir saya, biar aja Nahla kalau sampai jatuh krn saya dorong pakai stroller, paling gak akan bikin lbh susah kalo si mbam ini mau macem2 krn akan menarik perhatian. Suasana memang sdg agak sepi.

Pas di landasan lantai dua itu, keliatan bgt mbak ini mau tarik Nahla tp Nahla gak mau gerak maju; Nahla mulai nangis. Mbak ini gak mau lepas sama sekali. Bener aja krn saya dorong itu stroller, Nahla jd tertabrak. Dia gak jatuh (maklum, Nahla kan besar dan kokoh) tapi kakinya kena roda stroller. Saat itu saya udah benar2 marah, saya bentak sekeras2nya mbak itu ‘MAU APA KAMU? LEPAS GAK?’

Berkali2 saya bentak itu (dr sejak msh di eskalator) dia sama sekali gak geming. Dia gak mau liat muka saya. Bahkan wkt sdh sampai di lantai dua itu, dia tetap buang muka dari saya dan TANGANNYA TETAP PEGANG PERGELANGAN TANGAN NAHLA!

Budiman sampai lantai dua, lgs nyamperin. Saat itu baru mbak ini lepas tangan Nahla dan pergi dgn cepat. Sekali pun dia gak mencoba melihat kami, benar2 buang muka seolah menghindari gak mau dilihat mukanya. Budiman lgs cek apakah Nahla ada yang luka (untungnya tidak); dia nangis krn kaget dan takut dengar saya teriak berkali2. Takut juga krn dia coba lepaskan tangan tapi mbak ini gak mau lepas.

Stlh Nahla berhenti nangis, saya tanya mbak tadi bilang apa ke Nahla. Nahla bilang ‘Dia bilang ikut yuk ikut yuk.’ Saya lgs lemas.

Sampai skrg saya msh gemeteran gak sangka. Nekat amat ini orang. Bersyukur gak terjadi hal2 yang lbh buruk.

Parents, please beware yaaa.. Never let your kids out of your sight, never let them wander off on their own. Banyak orang jahat yang mengintai anak2 kita.
Iya beneran… nekat

ternyata ada teman gue yang pernah mengalami hal hampir sama persis di farmers market MKG. Anaknya duduk di stroller, didorong ama nanny. Tau2 ada mbak berjilbab hitam juga, lgs samperin dan pegang tangan si anak sambil ajak ikut. Ternyata si anak terkancing sama belt stroller. Dan si MBAK INI BERUSAHA MEMBUKA BELT STROLLER!!!!! Si Nanny lgs teriak dan si mbak ini sama sekali gak geming.. Krn si belt gak berhasil dibuka, dia pergi…

 Sumber: Jeane Fellma Panjaitan

Saya kira sebagai orang tua tidak ada salahnya pengalaman ibu Jeane ini saya bagi juga, terima kasih mbak Jeane atas peringatannya.

Resep SS *)

*) Sambel Simbok
Sebagai cewek, kadar ke-kepo-an saya sebenernya berada pada level
biasa-biasa aja. Tapi lho, sejak nikah lha kok tingkat kepo saya mendadak meningkat drastis. Saya hobi mengintili mengamati ibuk mertua saat memasak, dengan
tekad NYONTEK RESEP! 
ahahaha, ga keren ya. Biarin ah… kan sebagaimana salah satu orang bijak (jangan tanya siapa, pliss) menyatakan, 

Peniruan adalah salah satu bentuk pengakuan prestasi
terbaik

atau yang sejenis itulah artinya, hihihi. Jadi ya kangmas mbakyu, resep-resep blio memang beda, tidak biasa, dan yang paling penting cocok di lidah suami saya.
Susah lho, selera dia rada-rada aneh unik soalnya.
Dan hari ini resep yang berhasil saya contek adalah Sambal
Tomat Legendaris yang selalu dibangga-banggakan suami. Pernah sih dia
ngajarin saya resepnya. Tapi ternyata, pfffhhh…metode dan hasilnya bukan
seperti sambal made by simbok morotuo.
Lagian saya juga sih, bisa-bisanya percaya resep dari orang yang pegang panci cuma
kalo mau rebus mie instan *ampun kaka, ampuuuun…*
Nah, sebelum saya makin melantur membahas hal-hal gak
penting, langsung aja ke resepnya ya kangmas mbakyu 🙂
Bahan :
1 mangkok tomat diiris tipis-tipis (kurleb 5 buah tomat
sedang)
8 buah cabe merah keriting
2 siung bawang putih
2 bungkul bawang merah
garam secukupnya
minyak untuk menumis
Cara membuat :
1. Haluskan cabe, bawang putih dan garam. Tambahkan bawang
merah, ulek kasar.
2. Goreng tomat dalam minyak panas secukupnya, bolak-balik
sampai setengah matang.
3. Tambahkan ulekan sambal, terus goreng sampai matang dan
wangi.
4. Bisa ditambahkan bawang merah goreng (optional)
(Foto menyusul kalo udah ketemu ya)

Saya terlalu malas bikin bawang goreng. Tapi tanpa ini pun
udah lulus uji supervisi ibuk mertua, yaaay!

Ada yang punya resep sambal keluarga juga? Monggo dibagi, saya siap menyontek menampung 🙂

Tutorial membuat peta desa online dengan ZeeMaps

tutorial membuat peta desa online | margondes.com
Peta Desa – http://jurangjero.desa.id

Sebagai salah seorang pengelola web desa Jurangjero, secara pribadi saya ingin dunia mengetahui letak-letak dusun atau dukuh dengan mudah agar lebih dikenal luas. Hal yang spontan terlintas adalah dengan menggunakan peta, tentu saja langsung teringat google maps. Tapi setelah dilihat detail peta google, masih banyak dusun yang belum dipajang, yang ada hanya sampai tingkat desa saja, itupun banyak venue yang saya pikir banyak yang meleset.


Peta 1: tampilan default peta Desa Jurangjero di google maps

 
Setelah googling sana sini, akhirnya pilihan tertuju ke ZeeMaps, aplikasi pembuat peta online, gratis lagi. Toolnya pun boleh dibilang user friendly untuk ukuran saya yang baru pertama kali mencoba aplikasi ini.
Pertama-tama baca basmalah, lalu masuk ke zeemaps.com saya sarankan login atau register menggunakan email (tidak perlu aktifasi) lalu pilih menu Create New Map pada front page web tersebut maka akan muncul dialog seperti ini.

tutorial membuat peta desa online | margondes.com
Create new map

Isi judul peta, deskripsi dan yang terpenting adalah lokasi awal, dalam hal ini saya isikan dengan alamat desa Jurangjero, kecamatan Karanganom, dan kabupaten Klaten, kemudian klik Create yang akan menunjukkan peta google dari desa Jurangjero tanpa batas wilayah alias polos. Nah, langkah selanjutnya adalah menambahkan batas wilayah desa dan wilayah pedusunan.
Untuk menambah batas wilayah desa, gunakan menu: Additions -> Highlight region -> Polygon
Karena hanya sebatas batas, isi polygon saya biarkan no fill, hanya garis polygon saja yang diberi warna.

tutorial membuat peta desa online | margondes.com
Menambah batas wilayah desa

Klik submit, lalu klik per klik sepanjang batas desa. Jika belum mengetahui batas desa secara detail, bisa menggunakan referensi google map yang dibuka langsung dari google.com/map seperti pada peta nomor 1 di atas sehingga menjadi:

tutorial membuat peta desa online | margondes.com
Peta yang sudah memiliki batas wilayah desa

Batas desa sudah dibuat, selanjutnya membuat batas wilayah pedusunan/ pedukuhan. Dalam contoh saya buat batas wilayah pedusunan Dukuh Bungkusan. Menu yang digunakan masih sama, yaitu Additions -> Highlight region -> Polygon. Kali ini saya memilih untuk memberi isian warna di tengah garis batas.

tutorial membuat peta desa online | margondes.com
Menambah wilayah pedusunan

Klik submit, lalu klik batas-batas dusun sampai terbentuk polygon daerah dusun seperti gambar di bawah ini

tutorial membuat peta desa online | margondes.com
Wilayah Dukuh Bungkusan

Ulangi langkah ini untuk setiap pedusunan/ pedukuhan yang ada, apabila perlu buat untuk setiap gedung atau tempat penting semisal sekolah atau gedung desa.
Langkah terakhir adalah menyematkan penanda (marker) ke dalam area yang sudah diberi batas tadi dengan menggunakan menu Additions -> Add Marker, kali ini saya menggunakan pilihan simple marker.

tutorial membuat peta desa online | margondes.com
Menambah marker

Isi keterangan judul dan lokasi, tentukan lokasi marker dengan klik -> Click on Map Location, maka setelah submit akan muncul marker merah yang jika dilik keluar keterangan seperti ini:

tutorial membuat peta desa online | margondes.com
Marker dengan keterangan

Setelah semua daerah dusun diberi batas, jika ingin memasang di web atau sekedar membaginya maka tinggal klik menu print or share (untuk versi akun gratis hanya bisa share) Untuk hasilnya bisa anda lihat web Desa Jurangjero, seperti di bawah ini

Peta 2: Peta Desa Jurangjero online

Selamat berkarya, merdesa!

 

Tes konsumsi BBM Honda Beat FI via Gunung Lawu

Konsumsi BBM Honda Beat FI
Gunung Lawu yang berkabut
Mumpung yang punya motor lagi liburan nganterin keponakan jalan-jalan ke Tangerang, akhirnya Beat FI tahun 2014 saya pinjam sementara waktu guna dilakukan test drive. Untuk pertama kali yang saya tes yaitu “konsumsi BBM”. Metode pengetesan yang dipakai seperti biasa, saya isi full tank, saya pakai jalan, terus saya isi full tank lagi, baru saya bandingkan konsumsi BBM kilometer per liternya.

Variabel pengetesan:

  • Untuk BBM saya isi dengan pertamax di SPBU Popongan Karanganyar (isi awal dan akhir)
  • Jalur pengetesan adalah jalur mudik Karanganyar – Madiun pp, via Tawangmangu, Gunung Lawu, dan Telaga Sarangan. Komplit, ada track lurus, berkelok-kelok, tanjakan dan turunan. 
  • Riding style campuran, lambat pelan, stabil di speed 70 km/jam.
  • Cuaca awal tes (jumat malam) berawan tapi tidak sampai hujan, suhu dingin dan berkabut seperti biasa di puncak Lawu
  • Cuaca akhir tes (senin pagi) Madiun – Sarangan cerah berawan, sesampai di Puncak Lawu gerimis sedikit dan berkabut, selebihnya cerah berawan.
  • Penunjuk jarak saya mengandalkan odometer motor, kelupaan ngidupin gps :malus

Hasil pengukuran:

  • Posisi km awal 6.230,9 km, terus isi pertamax full tank
  • Posisi km akhir 6075,6 km, terus isi pertamax full tank
  • Total pengisian terakhir 3 liter lebih sedikit, saya bulatkan jadi 3 liter karena mbak petugasnya masih magang ngisinya sampe mbludhak.
  • posisi akhir tes konsumsi BBM honda beat
    posisi akhir tes konsumsi BBM honda beat
    posisi awal tes konsumsi BBM honda beat
    posisi awal tes konsumsi BBM honda beat
  •  Didapat angka: (6.230,9 – 6075,6)km/3 liter = 51,76 km/liter

Kesimpulan:

Konsumsi BBM Honda Beat FI tahun 2014 sebanyak 51,76 km/liter

Sambel Kebahagiaan

Sambel simbok
Bahagia itu sederhana, begitu motivator bilang. Tapi bahagia itu bagi saya adalah bisa menikmati sambel buatan simbok. Apalagi jika dinikmati bersama sepiring nasi lembek anget plus tahu atau tempe goreng, nikmat kuadrat! Sambel yang sudah bertahun-tahun menemani kehidupan meja makan yang sampai saya beranak dua pun belum bisa tergantikan oleh sambel buatan istri.
Benar, sambel buatan istri yang sering saya rindukan, selain dirinya, rasanya belum bisa menyamai sambel simbok. Pun ketika si doi mencoba membuat berdasar petunjuk resep simbok, rasanya pun tetap berbeda, ada sesuatu yang hilang di sana. Istri pun mengakui kebingungan itu. Jadilah setiap kali pulang ke desa, saya suka sekali niliki meja makan untuk sekedar melihat barangkali ada sambel simbok yang khas itu, apapun lauk pendampingnya. Bahagia itu sederhana, bahkan di sejumput sambel simbok. Selamat hari ibu mbok, sambelmu ncen joss.

Mengurus ATM dan Buku Tabungan yang hilang

Mengurus ATM dan Buku Tabungan yang hilang
Mengurus atm hilang
Minggu lalu saya menyempatkan diri untuk mengurus kartu ATM Britama dan Buku Tabungan Simpedes yang hilang entah kemana.
Mengurus ATM dan Buku Tabungan yang hilang
Mencari surat keterangan kehilangan
Hal yang pertama saya lakukan adalah membuat surat keterangan kehilangan dari kepolisian, maka menujulah saya ke Polres Karanganyar. Di sana saya bertemu dengan dua petugas, setelah menyampaikan salam langsung saya utarakan maksud kedatangan, mencari surat keterangan. Satu kata, sigap, itu yang saya rasakan. Berbekal KTP dan nomor rekening masing-masing tabungan kurang lebih setelah 10 menit jadilah surat tersebut. Setelah membayar biaya administrasi Rp 10.000,- saya berpindah ke BRI Cabang Karanganyar di sebelah Samsat.
Mengurus ATM dan Buku Tabungan yang hilang
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya giliran nomor antrian saya. Dengan sopan mbak Rizka bertanya keperluan, setelah menjelaskan maksud akhirnya dijawab, ternyata untuk penggantian buku tabungan harus dengan menutup rekening terlebih dahulu, untuk ATM tidak perlu. Kemudian saya juga diharuskan menandatangani surat pernyataan bermaterai 6.000 (yang dihargai Rp 7.000,-) untuk setiap pengajuan, dan Rp 15.000,- untuk biaya penggantian kartu ATM. Sehingga total biaya yang dikeluarkan di bank Rp 29.000,-
Selama kurang lebih 45 menit saya dilayani mbak Rizka, yang kebetulan berjilbab, akhirnya saya dapat kartu ATM Britama dan Buku Tabungan Simpedes (plus ATM) baru yang langsung aktif, termasuk pengaktifan layanan e-banking. Ramah dan Cepat, itu yang saya rasakan terhadap pelayanan konsumen bank plat merah ini, jempol dari saya.
Sehingga dari keseluruhan proses di atas, total biaya penggantian ATM dan Buku Tabungan menjadi Rp 49.000,- yang mungkin berbeda di lain daerah. Seperti di Madiun dan Ponorogo, berdasarkan pengalaman setahun yang lalu, pembuatan surat keterangan kehilangan di kepolisian tidak dipungut biaya administrasi. Salam, merdesa!