Memulai kembali

Image by Thomas Breher from Pixabay

Belum banyak yang dapat disuguhkan malam ini, mungkin karena suasana yang mendukung kaum rebahan –kalo kata anak sekarang- untuk berhibernasi. Malam tahun baru yang dingin karena Klaten seharian ini diguyur hujan, bahkan sampai tulisan ini diturunkan pun masih terdapat tetesan banyu langit.

Starting again, mungkin adalah frasa yang pas untuk menggambarkan blog di rumah yang baru ini. Setelah lama vakum dan terakhir diisi dengan tulisan istri 2016 silam. Dan di penghujung tahun 2019 ini kami mencoba memulai kembali belajar menulis.

Balai Desa Jurangjero, 31 Desember 2019

Membuat buletin sholat ied sederhana dengan scribus

Membuat buletin sholat ied sederhana dengan scribus
Seperti yang sudah kami post di awal-awal bikin blog ini dulu, tentang bagaimana membuat buletin sederhana khusus ketika sholat jumat tentunya dengan menggunakan software open source scribus. Sama sebetulnya, hanya bedanya kali ini saya lampirkan hasil belajar mandiri saya berupa file berekstensi .sla.
Sebenarnya tujuan awal pembuatan buletin ini adalah untuk memberikan laporan keuangan gerakan “Rantau Bakti Kampung” yang sudah berjalan sekitar 2 tahunan ini, mulai dari pemberian bantuan uang masuk sekolah, pembuatan lampu penerangan jalan dan lain-lain. Dan dengan pertimbangan bahwa momen sholat ied adalah waktu sebagian perantauan berkumpul serentak, kenapa tidak dibarengkan saja?
Dan akhirnya seperti inilah hasilnya, penggabungan artikel hikmah dan tanya jawab yang kami dapat di internet, karena minimnya ilmu kami, tentunya lebih aman mengambil ilmu ulama yang sudah terbukti kualitas keilmuannya. Bukan begitu?
Resepnya:
Jurus yang digunakan pun sederhana, dengan menggunakan wizard awal
ketika membuka program (new document), memilih 1 halaman kosong (single page) ukuran
kertas A4 landscape dengan diberi settingan 3 kolom, dengan gap yang
disesuaikan dengan selera.  

Jurus wajib adalah insert text frame, dimana akan kita isi text atau tulisan artikel kita nanti, klik dan tarik menyusuri kolom yang sudah terpola (saya membuat 1 lembar bolak balik masing-masing 3 kolom atau total 6 halaman, halaman satu mulai paling kanan)

karena 2 halaman, maka harus ditambah 1 halaman lagi dengan menyalin halaman yang ada, dengan jurus Page – Copy, maka akan muncul jendela seperti di atas

Jurus ketiga adalah memberi tulisan, caranya klik kanan text frame yang sudah dibuat tadi, pilih Get Text, atau Edit Text sesuai kebutuhan

Nah, karena text frame pada halaman satu cuma sak uprit yang mengakibatkan artikel terpotong, dan text frame di halaman kedua belum nyambung, maka perlu dibuatkan text link nya. Jurusnya, klik text frame halaman 1 lalu klik pada Item – Link Text Frame

Membuat buletin sholat ied sederhana dengan scribus
Seperti inilah hasilnya, dua text frame yang sudah memiliki link. Tanda garis panah hitam adalah hubungan 2 text frame, yang bisa dimunculkan di toolbar view.

Selanjutnya kita tinggal berimprovisasi saja, menggunakan insert text frame (T) insert image frame (I) dan edit text, penambahan garis atau polygon serta beberapa imajinasi.
Hasilnya bisa dilihat di link berikut: https://goo.gl/h0amTl
Penulis menggunakan Scribus 1.4.3 Portable, Merdesa!

Merdeka itu…

Merdeka itu…
Katanya sih..
Lepas dari penjajahan
Lepas dari belenggu tirani
Lepas dari kesengsaraan
Mungkin memang benar
Itu dulu, jaman perang fisik
Kalo sekarang, jamannya perang ekonomi?
Fisik bisa saja merdeka
Tetapi harta kita disandera sang durjana!
Tersandera itu…
Capai-capai kerja, hasilnya tidak seberapa
Sebagiannya sudah jadi “hak” sang durjana
Alhamdulillahnya…
Kami sekeluarga sudah terbebas dari belenggu mereka
Semoga saja seterusnya kami tidak berurusan dengan mereka
Yang rela memakan harta riba dengan dalih menolong saudaranya
Merdeka itu…
Bebas dari RIBA! Insya Allah
#lereng lawu 28/04/2015
*teruntuk kawan-kawan Komunitas Bebas Riba DJP, kalian luar biasa!

[Tutorial] Update status facebook otomatis dari posting terbaru blog


Ada beberapa cara update status otomatis ketika ada postingan terbaru dari blog kita. Cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan fasilitas rss feed yang ada untuk mengetahui update terbaru, tinggal menggunakan tool atau service yang bisa digunakan untuk auto post ke akun facebook kita.
Beberapa service yang bisa digunakan (berdasar pengalaman) antara lain, rss grafitti, twitterfeed di twitter yang disambungkan ke akun facebook, dan menggunakan IFTTT service. Di antara ketiga services tersebut, saya menilai IFTTT lah yang paling mudah, if this then that, simpel. Ada trigger lalu ada aksi. Selain itu, service ini juga ada aplikasi androidnya, jadi sangat user friendly dan mobile banget.
Untuk auto update status facebook kita ambil trigger rss blog kita, dan aksinya adalah posting link blog ke akun facebook kita.
Berikut step by step nya:

Pilih menu membuat recipe baru, akan muncul jendela seperti di atas. Klik kondisi apa yang akan menjadi trigger.

Akan muncul beberapa pilihan channel, pilih rss, dan akan muncul dua pilihan, pilih “new feed item”. Jika hanya menginginkan dengan filter kata tertentu pilih yang kedua.

Isi dengan rss feed blog kita.

Setelah klik next, akan muncul kondisi kedua, yakni aksi apa yang akan dilakuman untuk setiap item baru di rss feed tadi.

Seperti biasa akan muncul pilihan channel, maka pilih Facebook (jika channel belum aktif, akan ada perintah login ke facebook), Create a link post.

Setup resep selesai.

Karena IFTTT hanya akan memposting link saja, maka jika ingin menambahkan judul postingan blog perlu diedit resep yang sudah jadi tadi. Klik edit.



Pada kolom message, klim gambar gelas kimia, akan muncul pilihan. Klik saja EntryTitle atau pilihan lain sesuai selera. Selesai dalam waktu 2 menit, mudah hukam? Semoga berguna. Merdesa!

Banjir yang dirindukan

Banjir adalah pemandangan yang biasanya menjadi pemandangan setelah hujan reda, dan ini bukan banjir biasa, karena banjir cuma terjadi di kali kampung saja, tidak sampai meluap seperti di Jakarta sana. Kali yang dulunya menjadi tempat satu-satunya MCK di kampung kami, sebelum PDAM masuk, karena tidak ada sumur yang mengeluarkan air.
Kampung kami memang unik, terlebih mitos ketidakbolehannya membangun rumah dengan batu bata, selain itu boleh, seperti gedhek, batu kali, atau batako yang baru lazim digunakan sebagai tembok awal tahun 90-an silam. Dan sore itu sepulang dari masjid, kusempatkan mampir ke tempat mbah uyutnya anak-anak, kebetulan pula abis dikasih rambutan ace, rejeki. Kebetulan pula habis hujan, jadi iseng-iseng mampir ke kali di bawah makam, tepatnya pleret kami menyebutnya, karena terdengar suara air gembrujuk tanda sedang banjir, atau paling tidak airnya lagi deras. Hal yang lazim terjadi setelah hujan beberapa waktu.
Ternyata benar, walaupun kali ini tidak sebesar banjir yang kuingat dulu ketika masih kanak-kanak, setidaknya mengobati rasa kangen suasana gembrujuk itu. Dan tak lupa kurekam dengan kamera hape, sekedar berbagi dengan kawan-kawan dan sedulur perantauan di sebuah grup kampung, yah… biar mereka tahu kalau kali kampung kita masih seperti dulu, alami, dan sebenarnya lokasi photoshoot yang keren. 
Yak, itulah kondisi banjir kecilnya, lumayan edum suasananya. Oh ya, sebenarnya ada pancurannya juga, tapi karena derasnya air, jadi belum sempet merekam. Nanti deh kapan-kapan. Merdesa!

Nak, kita sedang kembali ke jaman batu

Nak, jaman batu telah kembali muncul
Jaman di mana batu kembali jadi idola
Jaman di mana berburu dan meramu menjadi cara bertahan hidup
Jaman di mana binatang diteriakkan dimana-mana
“Itu dinosaurus! Itu tyrex!”
Dan itu wajar anak-anakku
Karena kita hidup di jaman batu berdampingan dengan binatang-binatang, begitu dekat.
Setidaknya, itulah penglihatan mereka.
Tapi tidak anakku, kalian jangan mengikuti mereka.
Kita masih berbudaya, berdampingan dengan sesama manusia, bukan binatang yang dengan mudah kita memanggilnya.
“Kucing loe!” Jangan kau ucapkan itu di depan orang, karena kucing akan marah mereka disamakan dengan manusia.
Biarkan mereka hidup kembali ke jaman purba anakku, hidup berdampingan bersama binatang-binatang, lalu meninggalkan nalar pikiran mereka.
Anak-anakku, jangan kau dengar ucapan mereka, bahwa bajingan itu boleh asal jujur, tidak korupsi, mencuri.
Jangan anakku, kebaikan dan keburukan itu tidak bisa berjalan beriringan, sebagaimana ultraman membasmi kejahatan monster di Jepang sana, seperti yang biasa kalian tonton.
Anak-anakku, berhati-hatilah, dunia ini sedang gila, jangan kita ikut-ikutan gila.
Jangan takut menjadi waras, yen ra edan ra keduman, ketahuilah kami akan mendampingi kalian untuk tetap waras.
Merdesa!

Gotong Royong Nyengkuyung Dik Andri Sekolah Maneh

Sebelumnya untuk yang tidak paham bahasa jawa, judul tulisan ini jika saya terjemahkan ke bahasa nasional menjadi “Gotong Royong Mendukung Dik Andri Sekolah Lagi”. Ya, anak sulung bernama lengkap Andriyanto ini sudah setahun nganggur, tidak melanjutkan pendidikan menengah, seperti biasa kekurangan materi yang menjadi musababnya. Alasan klasik di desa kami yang kebanyakan warganya berprofesi sebagai petani dan buruh.
Menghadapi salah satu contoh masalah di atas, beberapa orang, sebagian besar warga perantau, berinisiatif untuk bergotong royong untuk sekedar membantu biaya pendaftaran sekolah yang sekarang makin mahal saja. Metode yang kami pakai adalah dengan iuran suka rela, seikhlasnya dan sesempatnya saja. Pengumpulannya pun masih terbilang konvensional, dengan dititip secara tunai, atau melalui rekening yang khusus dibuka untuk kegiatan yang awal mulanya diberi nama “Jalur Surga”, entah nama ini masih dipakai atau tidak, saya sendiri lebih suka menyebutnya “Perantau Foundation”.
Alhamdulillah, setelah sekitar setahun berjalan, hari ini kami berhasil melunasi semua uang masuk sekolah dik Andri yang dananya kami kumpulkan dari saweran warga-warga kampung baik perantauan ataupun warga yang aware terhadap pendidikan warga kampung. Terus terang, ini adalah pencapaian yang luar biasa, bagaimana hanya dengan beberapa orang, tidak sampai sepuluh, setidaknya kami bisa mencegah seorang anak putus sekolah.
Walaupun sampai hari ini saldo kas menjadi nol, kami yakin tahun ajaran yang akan datang, akan selalu ada orang-orang yang peduli kepada kemajuan kampung kami tercinta. Ya, dengan gotong royong, bareng-bareng, ibarat lidi yang bersatu menjadi sapu akan mudah menyingkirkan dedaunan maka kami insya Allah akan mampu menyingkirkan keterbelakangan pendidikan di kampung kami.
Harapan itu masih ada, merdesa!

#WhoIsMuhammad

When a man has a billion and a half followers,
His status in history isn’t debated,
A question to be asked then,
why is the greatest man, when great men are rated..
the one that you don’t know…

His name is the most popular in the world, (true prophet— their prophecies must come true)
His fame, encompasses the globe,
His message, was to worship God alone,
His method, was mercy to friend and foe,
Why is it that you don’t know?

He was the orphan, Prophet and shepherd,
sent to revive hearts— lifeless as deserts,
Ties of kinship that were severed,
His forbearance could not be measured,
And he is so loved..
you would love him too..
if you only knew..

He was the father who’s face lit up when his daughter entered the room,
would stand and seat her where he was seated,
He was the husband who would move an army ahead so he could foot race his wife,
and smile charmingly when defeated,
He was the prophet who told us that heaven is at the feet of our mother,
And to be equal in our love of ourselves and our love of our brother,
His companions were Arab, Jewish, Persian, Roman and Black,
He told us were the same, for we all came from Adam, in fact,
if there was any difference it would simply be,
the one higher in the sight of God, is the one with more piety,

He is the most documented figure in history,
His walk, his talk, his statements his thoughts,
How he loved and fought, what he was and was not,
Everything that he taught,
is there for you to read..

He was the man who had the world at his feet
But would go days without food to eat,
Loved the poor, and the meek,
God was all that he would seek,

Enrich your heart, and find out about the best person that you don’t know

#Muhammad ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him)

Nyatus Dino

Nyatus dino
Kok wis akeh le nggresulo
Do elingo, isih ono sewu pitungatus dino
Limang taun ayo didongakno
Rakyate makmur ora tambah sengsoro
Ora koyo mbiyen jaman dijajah londo

Nyatus dino
Jare podo kabotan mundhak ing rego
Sawise lengo mambu subsidine disudo
Durung suwe regane diudhukno
Nanging kok malah subsidine muspro
Rego le kebacut mundhak ra gelem lungo

Nyatus dino
Jare akeh mentri le rakyat ngomongno
Enek le ngurusi telo
Enek le ngoreksi pesawat murah rego
Enek le malah rebutan duite wong deso
Dongakno mugo eling lan waspodo

Nyatus dino
Enek perkoro nang ibukota kono
Motor-motor ora oleh liwat tengah kutho
Mbok menowo metro mini lan angkot ra oleh ugo
Yen alesane ngerem lan mandeg sak naliko
Dongakno sing do sabar sawetoro