Kaos Konspirasi |
Karena prestasi 112% ini adalah yang pertama kali sejak kantor ini dibentuk sejak modernisasi tahun 2008 silam
Indonesia dipimpin Jokowi, untuk pertama kalinya sejak terbentuk KPP 528 memenuhi target penerimaan pajak 112%
sebuah catatan perjalanan
Kaos Konspirasi |
Karena prestasi 112% ini adalah yang pertama kali sejak kantor ini dibentuk sejak modernisasi tahun 2008 silam
Indonesia dipimpin Jokowi, untuk pertama kalinya sejak terbentuk KPP 528 memenuhi target penerimaan pajak 112%
Pak Mustofa namanya, bapak yang mengaku sudah menekuni dunia pertambalan ban selama 10 tahunan ini, begitu bersemangatnya menjelaskan cara-cara menambal ban yang benar dan awet. Bagaimana dia mengkritik tukang-tukang tambal ban amatiran yang asal-asalan dalam menambal kebocoran ban. “Menambal juga butuh pengalaman, ada ilmunya, jika asal-asalan tiga hari bisa bocor lagi” begitu kritiknya.
Pak Mustofa mungkin adalah cermin seseorang yang mencintai pekerjaannya sepenuh hati, dia tidak ingin mengecewakan pelanggannya dengan kualitas kerja yang ecek-ecek dan sak-sak’e. Mungkin itulah salah satu caranya agar profesi tukang tambal ban bisa dihargai.
Saya jadi ingat bagaimana dulu merasakan harus menuntun sepeda motor saya sejauh dua kiloan meter untuk mencari jasa tukang ban yang masih buka malam hari. Bagaimana saat itu orang seprofesi dengan Pak Mustofa ini menjadi orang nomer satu yang saya cari. Mungkin jika harus membayar 50.000 pun kami mau saat itu, pun begitu mereka tetap menjaga kode etik tukang tambal ban. Dan sekarang pasca kenaikan BBM, Pak Mustofa memasang tarif tambal ban Rp 7.000,- untuk tambal pres biasa dan Rp 10.000,- untuk tambal ban tubeless. Dia juga menyinggung rekan-rekan seprofesinya yang sudah memasang tarif lebih tinggi antara 8.000-10.000, tapi dia berani menjamin pengalamannya lebih bisa diunggulkan.
Jika anda biker yang kebetulan mengalami kebocoran ban, atau sekedar menambah angin di Kota Karanganyar, anda bisa meminjam jasa Pak Mustofa, tepatnya di depan Toserba Mitra, jika disitu ada becak kompressor, maka dialah Pak Mustofa. Salam biker, merdesa!
Sebagai penggemar soto, soto ayam racikan Mas Mamo ini patut diperhitungkan. Seger dan porsinya pas, rasanya pun nikmat. Warung yang buka untuk sarapan dan makan siang ini terletak di Jalan Raya Lawu Karanganyar, tepatnya kanan jalan sebelum pertigaan bundaran arah alun-alun dari Palur.
Jawa Tengah memang surganya soto bening, sesuatu yang jarang saya temui di Jawa Timur, mungkin juga karena ketidaktahuan saya sih, mana-mana lokasi soto bening di Jawa Timur yang kebanyakan disominasi oleh soto lamongan dan madura.
Oh ya, semangkuk soto ayam dengan sepotong tempe goreng plus es teh manis saya bayar dengan Rp 9.000,-
Salam maknyus!
Sore ini sesampainya di kost, Pak Dar sang pemilik kost-kostan rupanya mempunyai kejutan untuk saya. Apa gerangan? Ya bisa kita lihat foto di atas, itu adalah butir-butir matoa, buah eksotik dari papua. Pak Dar rupanya sudah memetiknya kemarin dari kebun belakang rumah, “daripada dimakan codot mas, ganas-ganas soalnya” begitu ucapnya setelah memberitahu bahwa teman-teman kamar sebelah juga telah mendapat jatah.
Bapak pensiunan pemda ini memang unik, selain mempunyai beberapa kamar kost, di rumahnya beliau juga membuka bengkel mobil, walaupun tidak seramai bengkel mobil pada umumnya. Jika sepi yang terlihat pasti si corrolla dx merah tahun 1981, penyuka mobil tua rupanya.
Oh ya, bapak dan ibu Dar ini juga baik, setelah kenaikan bbm bulan lalu, mereka juga belum menaikkan uang sewa kost bulanan. Sekedar informasi, harga sewa kost di tempat kami Rp 250.000/bulan, termasuk murah untuk lokasi Karanganyar kota jika dibandingkan dengan kost setempat yang sudah Rp 350.000-Rp 400.000,- Walaupun kamar mandi luar jika pemiliknya baik hati begini akhirnya betah juga.
Matur nuwun Pak Dar matoanya, dengan senang hati saya terima. Semoga kebaikan bapak sekeluarga dicatat sebagai amal shalih, aamiin.