Salah satu sisi plus hidup di dekat pusat kota adalah banyaknya pilihan wisata kuliner alias tempat makan. Kali ini pilihan saya tertuju pada sebuah warung kaki lima di depan Gedung Olah Raga (GOR) Karanganyar yang menjual Soto Kwali, soto daging dengan porsi mini yang disajikan dalam mangkuk imut, sehingga tidak jarang membuat pelanggan menambah pesanannya, kurang nendang kalau cuma satu.
Soal rasa saya kira standar untuk lidah saya yang sudah terlatih menghadapi masakan merakyat sejak kecil. Jajanan dan lauk pendamping pun lumayan, ada karak beras, rambak, tahu, tempe goreng, telur puyuh, dan yang pasti adalah sate usus dan empal, bagi yang suka kolesterol silahkan dicoba.
Selain menu masakannya, saya juga suka dengan sosok ibu penjualnya yang ramah dan murah senyum. Yang saya lihat, warung ini adalah warung keluarga, dimana tidak jarang saya temui disitu ada ibu dengan suaminya serta anak-anaknya yang ikut membantu berjualan, dan kali ini anaknya yang kelihatannya seumuran anak kelas 3 sekolah dasar, yang membuat dan menyuguhkan segelas teh hangat kepada saya.
Dan yang terakhir, ternyata harganya banyak yang belum berubah pasca kenaikan pengalihan subsidi BBM. Ketika saya minta dihitungkan berapa rupiah yang harus saya bayar untuk satu mangkuk soto, satu sunduk telur puyuh, empat buah karak beras, sebutir tempe goreng dan segelas teh hangat, sang ibu menjawab, “Delapan ribu mas” saya agak ragu, tapi setelah sang ibu mengulang kembali hitungannya dan sudah tepat, akhirnya saya lega membayar. Semoga berkah bu, pak, dik.
Nikmat yang mana lagi yang kau dustakan?
Please follow and like us: