Mengingatmu,
daun
tak kalah meranggas
panjang
mengungkap rasa
kata
tanah
penciumanku
terpisah
berhujan itu
yang masih tertinggal
terakhir bulan juni.
sebuah catatan perjalanan
Mengingatmu,
Bangjo Sawit |
Awal: 6.230,9 km |
Akhir: 6.378,6 km |
Total konsumsi: (6.378,6 – 6.230,9)/2,75 = 53,71 km/liter
Perbandingan
jalan gunung: 51,76 km/liter
jalan datar: 53,71 km/liter
Hasil perbandingannya hanya selisih sekitar 2 km lebih irit jika melewati jalan datar.
pARENTS! BEWARE!
Temen gw whatsappin gw, ini temennya sendiri yg ngalaminWhere: Mall Emporium Pluit
When: 29 Dec 2014 around 14.30
What happened:
Kami sekeluarga sdg naik eskalator menuju Kiddy Cuts di lt 2. Saya mendorong stroller, Nahla berdiri dua anak tangga di depan saya krn sblm naik eskalator dia duduk di stroller. Budiman menggendong Jacob, Noah berdiri di sampingnya. Kami semua berdiri di bagian kiri eskalator.Lalu ada perempuan muda yang menyusuri tangga eskalator di sblh kanan. Usia sktr 25 thn, perawakan pendek agak gemuk berkulit sawo matang dan memakai baju blus kotak2 coklat dan jilbab hitam. Saya pikir dia memang buru2 mau naik duluan, makanya dia jalan di kanan. Tiba2 dia berhenti di sebelah Nahla, langsung menggandeng tangan Nahla dan saya lihat bibirnya gerak2 (sptnya bicara sama Nahla). Nahla hanya memandangi mbak ini spt bingung. Saya yang sambil memegang stroller langsung bersuara keras ‘Hey ngapain? Gak usah gandeng2!!’
Saya pikir dibentak begitu dia akan lepaskan gandengannya. Ternyata dia malah makin membalikkan badan (posisinya makin memunggungi saya stlh sblmnya dia agak serong shg saya msh bisa liat saat dia bicara) dan gandengannya ke Nahla makin erat. Saya mulai panik tapi tdk bisa lepaskan pegangan pada stroller krn bisa jatuh dan saya tahu ada Budiman menggendong Jacob tepat di belakang saya. Kalau stroller jatuh pasti menimpa mereka. Saya bentak makin keras ‘Hey! Hey ngapain kamu! Mau apa???’ Mbak ini gak geming. Saya jerit ke Nahla ‘Nahla, lepas tangannya! Turun sini ke sebelah Mama!’ Saat itu kami sudah makin dekat ke ujung eskalator, sdh hampir sampai ke lantai dua.
Saya benar2 panik krn mbak ini benar2 pegang pergelangan tangan Nahla dgn erat. Nahla mulai bingung dan mulai panggil2 saya. Pas sampai di lantai dua, tiba2 Mbak ini dengan tangan yang bebas mau pegang tangan Nahla yang sebelah lagi. Saya teriak makin keras. Saya cuma ingat teriak HEY dan LEPAS berkali-kali. Pas Nahla sampai di lantai dua, jd sdh menginjak landasan lantai dua dgn aman, langsung saya dorong stroller dgn kencang. Pikir saya, biar aja Nahla kalau sampai jatuh krn saya dorong pakai stroller, paling gak akan bikin lbh susah kalo si mbam ini mau macem2 krn akan menarik perhatian. Suasana memang sdg agak sepi.
Pas di landasan lantai dua itu, keliatan bgt mbak ini mau tarik Nahla tp Nahla gak mau gerak maju; Nahla mulai nangis. Mbak ini gak mau lepas sama sekali. Bener aja krn saya dorong itu stroller, Nahla jd tertabrak. Dia gak jatuh (maklum, Nahla kan besar dan kokoh) tapi kakinya kena roda stroller. Saat itu saya udah benar2 marah, saya bentak sekeras2nya mbak itu ‘MAU APA KAMU? LEPAS GAK?’
Berkali2 saya bentak itu (dr sejak msh di eskalator) dia sama sekali gak geming. Dia gak mau liat muka saya. Bahkan wkt sdh sampai di lantai dua itu, dia tetap buang muka dari saya dan TANGANNYA TETAP PEGANG PERGELANGAN TANGAN NAHLA!
Budiman sampai lantai dua, lgs nyamperin. Saat itu baru mbak ini lepas tangan Nahla dan pergi dgn cepat. Sekali pun dia gak mencoba melihat kami, benar2 buang muka seolah menghindari gak mau dilihat mukanya. Budiman lgs cek apakah Nahla ada yang luka (untungnya tidak); dia nangis krn kaget dan takut dengar saya teriak berkali2. Takut juga krn dia coba lepaskan tangan tapi mbak ini gak mau lepas.
Stlh Nahla berhenti nangis, saya tanya mbak tadi bilang apa ke Nahla. Nahla bilang ‘Dia bilang ikut yuk ikut yuk.’ Saya lgs lemas.
Sampai skrg saya msh gemeteran gak sangka. Nekat amat ini orang. Bersyukur gak terjadi hal2 yang lbh buruk.
Parents, please beware yaaa.. Never let your kids out of your sight, never let them wander off on their own. Banyak orang jahat yang mengintai anak2 kita.
Iya beneran… nekatternyata ada teman gue yang pernah mengalami hal hampir sama persis di farmers market MKG. Anaknya duduk di stroller, didorong ama nanny. Tau2 ada mbak berjilbab hitam juga, lgs samperin dan pegang tangan si anak sambil ajak ikut. Ternyata si anak terkancing sama belt stroller. Dan si MBAK INI BERUSAHA MEMBUKA BELT STROLLER!!!!! Si Nanny lgs teriak dan si mbak ini sama sekali gak geming.. Krn si belt gak berhasil dibuka, dia pergi…
Sumber: Jeane Fellma Panjaitan
Saya kira sebagai orang tua tidak ada salahnya pengalaman ibu Jeane ini saya bagi juga, terima kasih mbak Jeane atas peringatannya.
Peniruan adalah salah satu bentuk pengakuan prestasi
terbaik
Saya terlalu malas bikin bawang goreng. Tapi tanpa ini pun
udah lulus uji supervisi ibuk mertua, yaaay!
Peta Desa – http://jurangjero.desa.id |
Sebagai salah seorang pengelola web desa Jurangjero, secara pribadi saya ingin dunia mengetahui letak-letak dusun atau dukuh dengan mudah agar lebih dikenal luas. Hal yang spontan terlintas adalah dengan menggunakan peta, tentu saja langsung teringat google maps. Tapi setelah dilihat detail peta google, masih banyak dusun yang belum dipajang, yang ada hanya sampai tingkat desa saja, itupun banyak venue yang saya pikir banyak yang meleset.
Peta 1: tampilan default peta Desa Jurangjero di google maps
Setelah googling sana sini, akhirnya pilihan tertuju ke ZeeMaps, aplikasi pembuat peta online, gratis lagi. Toolnya pun boleh dibilang user friendly untuk ukuran saya yang baru pertama kali mencoba aplikasi ini.
Pertama-tama baca basmalah, lalu masuk ke zeemaps.com saya sarankan login atau register menggunakan email (tidak perlu aktifasi) lalu pilih menu Create New Map pada front page web tersebut maka akan muncul dialog seperti ini.
Create new map |
Isi judul peta, deskripsi dan yang terpenting adalah lokasi awal, dalam hal ini saya isikan dengan alamat desa Jurangjero, kecamatan Karanganom, dan kabupaten Klaten, kemudian klik Create yang akan menunjukkan peta google dari desa Jurangjero tanpa batas wilayah alias polos. Nah, langkah selanjutnya adalah menambahkan batas wilayah desa dan wilayah pedusunan.
Untuk menambah batas wilayah desa, gunakan menu: Additions -> Highlight region -> Polygon
Karena hanya sebatas batas, isi polygon saya biarkan no fill, hanya garis polygon saja yang diberi warna.
Menambah batas wilayah desa |
Klik submit, lalu klik per klik sepanjang batas desa. Jika belum mengetahui batas desa secara detail, bisa menggunakan referensi google map yang dibuka langsung dari google.com/map seperti pada peta nomor 1 di atas sehingga menjadi:
Peta yang sudah memiliki batas wilayah desa |
Batas desa sudah dibuat, selanjutnya membuat batas wilayah pedusunan/ pedukuhan. Dalam contoh saya buat batas wilayah pedusunan Dukuh Bungkusan. Menu yang digunakan masih sama, yaitu Additions -> Highlight region -> Polygon. Kali ini saya memilih untuk memberi isian warna di tengah garis batas.
Menambah wilayah pedusunan |
Klik submit, lalu klik batas-batas dusun sampai terbentuk polygon daerah dusun seperti gambar di bawah ini
Wilayah Dukuh Bungkusan |
Ulangi langkah ini untuk setiap pedusunan/ pedukuhan yang ada, apabila perlu buat untuk setiap gedung atau tempat penting semisal sekolah atau gedung desa.
Langkah terakhir adalah menyematkan penanda (marker) ke dalam area yang sudah diberi batas tadi dengan menggunakan menu Additions -> Add Marker, kali ini saya menggunakan pilihan simple marker.
Menambah marker |
Isi keterangan judul dan lokasi, tentukan lokasi marker dengan klik -> Click on Map Location, maka setelah submit akan muncul marker merah yang jika dilik keluar keterangan seperti ini:
Marker dengan keterangan |
Setelah semua daerah dusun diberi batas, jika ingin memasang di web atau sekedar membaginya maka tinggal klik menu print or share (untuk versi akun gratis hanya bisa share) Untuk hasilnya bisa anda lihat web Desa Jurangjero, seperti di bawah ini
Peta 2: Peta Desa Jurangjero online
posisi akhir tes konsumsi BBM honda beat |
posisi awal tes konsumsi BBM honda beat |
Konsumsi BBM Honda Beat FI tahun 2014 sebanyak 51,76 km/liter
Sambel simbok
Bahagia itu sederhana, begitu motivator bilang. Tapi bahagia itu bagi saya adalah bisa menikmati sambel buatan simbok. Apalagi jika dinikmati bersama sepiring nasi lembek anget plus tahu atau tempe goreng, nikmat kuadrat! Sambel yang sudah bertahun-tahun menemani kehidupan meja makan yang sampai saya beranak dua pun belum bisa tergantikan oleh sambel buatan istri.
Benar, sambel buatan istri yang sering saya rindukan, selain dirinya, rasanya belum bisa menyamai sambel simbok. Pun ketika si doi mencoba membuat berdasar petunjuk resep simbok, rasanya pun tetap berbeda, ada sesuatu yang hilang di sana. Istri pun mengakui kebingungan itu. Jadilah setiap kali pulang ke desa, saya suka sekali niliki meja makan untuk sekedar melihat barangkali ada sambel simbok yang khas itu, apapun lauk pendampingnya. Bahagia itu sederhana, bahkan di sejumput sambel simbok. Selamat hari ibu mbok, sambelmu ncen joss.
Pak Mustofa namanya, bapak yang mengaku sudah menekuni dunia pertambalan ban selama 10 tahunan ini, begitu bersemangatnya menjelaskan cara-cara menambal ban yang benar dan awet. Bagaimana dia mengkritik tukang-tukang tambal ban amatiran yang asal-asalan dalam menambal kebocoran ban. “Menambal juga butuh pengalaman, ada ilmunya, jika asal-asalan tiga hari bisa bocor lagi” begitu kritiknya.
Pak Mustofa mungkin adalah cermin seseorang yang mencintai pekerjaannya sepenuh hati, dia tidak ingin mengecewakan pelanggannya dengan kualitas kerja yang ecek-ecek dan sak-sak’e. Mungkin itulah salah satu caranya agar profesi tukang tambal ban bisa dihargai.
Saya jadi ingat bagaimana dulu merasakan harus menuntun sepeda motor saya sejauh dua kiloan meter untuk mencari jasa tukang ban yang masih buka malam hari. Bagaimana saat itu orang seprofesi dengan Pak Mustofa ini menjadi orang nomer satu yang saya cari. Mungkin jika harus membayar 50.000 pun kami mau saat itu, pun begitu mereka tetap menjaga kode etik tukang tambal ban. Dan sekarang pasca kenaikan BBM, Pak Mustofa memasang tarif tambal ban Rp 7.000,- untuk tambal pres biasa dan Rp 10.000,- untuk tambal ban tubeless. Dia juga menyinggung rekan-rekan seprofesinya yang sudah memasang tarif lebih tinggi antara 8.000-10.000, tapi dia berani menjamin pengalamannya lebih bisa diunggulkan.
Jika anda biker yang kebetulan mengalami kebocoran ban, atau sekedar menambah angin di Kota Karanganyar, anda bisa meminjam jasa Pak Mustofa, tepatnya di depan Toserba Mitra, jika disitu ada becak kompressor, maka dialah Pak Mustofa. Salam biker, merdesa!
Good Job XL |
Jika saya hitung mungkin sudah dua atau tiga kali pulsa XL saya terpalak secara paksa oleh provider konten. Kok paksa? Ya karena saya tidak berkeinginan untuk subscribe layanan SMS premium berupa info atau link dari provider konten yang biasa masang link iklan terselubung di situs-situs mobile. Sekali klik link berita misalnya, eh lha kok malah muncul notifikasi selamat bergabung bla..bla..bla.. dan beberapa detik kemudian masuklah sms dengan isi link download atau info tertentu dan tentu saja langsung nyunat pulsa, rata-rata seribuan.
SMS Layanan Premium |
Proteksi: request confirmation |