Soto Ayam Mas Mamo

Soto ayam mas mamo

Sebagai penggemar soto, soto ayam racikan Mas Mamo ini patut diperhitungkan. Seger dan porsinya pas, rasanya pun nikmat. Warung yang buka untuk sarapan dan makan siang ini terletak di Jalan Raya Lawu Karanganyar, tepatnya kanan jalan sebelum pertigaan bundaran arah alun-alun dari Palur.
Jawa Tengah memang surganya soto bening, sesuatu yang jarang saya temui di Jawa Timur, mungkin juga karena ketidaktahuan saya sih, mana-mana lokasi soto bening di Jawa Timur yang kebanyakan disominasi oleh soto lamongan dan madura.
Oh ya, semangkuk soto ayam dengan sepotong tempe goreng plus es teh manis saya bayar dengan Rp 9.000,-
Salam maknyus!

Membangun minat baca dengan Perpustakaan Koper

Membangun minat baca dengan Perpustakaan Koper
Perpustakaan Koper

Apa yang dilakukan oleh kawan-kawan di Madiun ini layak diacungi jempol, yaitu membangun minat baca masyarakat dengan cara yang unik, mereka membuat rumah baca yang bisa diangkat kemana-mana. Caranya adalah dengan menggunakan koper yang biasa digunakan untuk travelling.

Membangun minat baca dengan Perpustakaan Koper
source: https://www.facebook.com/salokatama?fref=photo


Rumah baca yang digagas oleh Om Yosep, yang juga seorang relawan RTIK Madiun ini bisa kita jumpai di markas besar Open Madiun Communicate di Jalan Ki Ageng Selo Nomor 14 Kota Madiun.
Membangun minat baca dengan Perpustakaan Koper
source: https://www.facebook.com/salokatama?fref=photo
Anda mempunyai buku-buku dan koper yang nganggur di gudang? Mungkin cara ini bisa diteladani, guna turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa dan menuju masyarakat kaya literasi.
Merdesa!

Soto Kwali depan GOR Karanganyar

Kuliner Karanganyar, Soto Kwali Gor Karanganyar
Soto Kwali GOR Karanganyar
Salah satu sisi plus hidup di dekat pusat kota adalah banyaknya pilihan wisata kuliner alias tempat makan. Kali ini pilihan saya tertuju pada sebuah warung kaki lima di depan Gedung Olah Raga (GOR) Karanganyar yang menjual Soto Kwali, soto daging dengan porsi mini yang disajikan dalam mangkuk imut, sehingga tidak jarang membuat pelanggan menambah pesanannya, kurang nendang kalau cuma satu.
Soal rasa saya kira standar untuk lidah saya yang sudah terlatih menghadapi masakan merakyat sejak kecil. Jajanan dan lauk pendamping pun lumayan, ada karak beras, rambak, tahu, tempe goreng, telur puyuh, dan yang pasti adalah sate usus dan empal, bagi yang suka kolesterol silahkan dicoba.
Selain menu masakannya, saya juga suka dengan sosok ibu penjualnya yang ramah dan murah senyum. Yang saya lihat, warung ini adalah warung keluarga, dimana tidak jarang saya temui disitu ada ibu dengan suaminya serta anak-anaknya yang ikut membantu berjualan, dan kali ini anaknya yang kelihatannya seumuran anak kelas 3 sekolah dasar, yang membuat dan menyuguhkan segelas teh hangat kepada saya.
Dan yang terakhir, ternyata harganya banyak yang belum berubah pasca kenaikan pengalihan subsidi BBM. Ketika saya minta dihitungkan berapa rupiah yang harus saya bayar untuk satu mangkuk soto, satu sunduk telur puyuh, empat buah karak beras, sebutir tempe goreng dan segelas teh hangat, sang ibu menjawab, “Delapan ribu mas” saya agak ragu, tapi setelah sang ibu mengulang kembali hitungannya dan sudah tepat, akhirnya saya lega membayar. Semoga berkah bu, pak, dik.
Nikmat yang mana lagi yang kau dustakan?

Download torrent lebih cepat dengan Zbigz

Zbigz.com

Permasalahan yang sering dihadapi jika mengunduh via torrent adalah masalah sedikitnya seeder, apalagi jika didukung koneksi internet yang kembang kempis di sekitar, bisa-bisa file ukuran 100 Mb pun dua hari baru kelar. Ada cara lain yang lebih cepat, yaitu dengan menggunakan leecher online, cmiiw, dan yang paling sering saya gunakan adalah Zbigz.com. Cara kerjanya mungkin seperti aplikasi torrent client, leech (caching) online di cloud storage, baru download secara manual. Mudahnya seperti itu kira-kira.

Nah, untuk step by stepnya seperti ini:

  1. Daftar akun di zbigz.com, cukup menggunakan email, pilih yang free a.k.a gratisan saja, setelah konfirmasi via link di email kita, langsung aktif dan sudah bisa login. Akun free terbatas hanya sampai dengan 2 file, dengan kecepatan download maksimal 150kbps, lumayan daripada leech via utorrent speed 10kbps.
  2. Cari link torrent yang akan didownload, atau magnet link, kemudian copy dan paste pada bagian upload torrent, dan pilih go. Bisa juga dengan upload file *.torrent. Setelag upload maka akan ada pilihan free atau preimium sesuai jenis akun. Pilih free saja, dan tunggu zbigz caching file dari torrent tersebut.
  3. Jika sudah 100%, silahkan cari tombol zip (jika torrent terdiri dari beberapa file) atau langsung klik tanda panah ke bawah untuk torrent dengan satu file saja. 
Kelebihan: bisa menggunakan download accelerator dan resumable
Kekurangan: hanya support untuk torrent dengan ukuran file sampai dengan 1 Gb, dan file tersimpan di cloud sampai 7 hari saja, selebihnya akan dihapus. Jika ingin unlimited ya beli saja akun premiumnya. 
Pesan: Jangan menggunakan torrent untuk pembajakan dan pornografi, dosa!

Menengok Gadget Show Pertama di Klaten

Sepi, mungkin kesan pertama yang saya rasakan ketika saya dan teman tiba di sebuah gedung komplek RSPD Klaten ini. Mungkin karena kami datang malam hari, jam 8 lebih, pengunjung sudah pada pulang.
Peserta stand pameran pun saya bisa hitung dengan jari, ada 2 stand vendor handphone, 1 stand toko handphone, 2 gerai operator selular, dan 1 stand toko asesoris.
Setelah melihat-lihat sebentar, akhirnya saya mampir di gerai telkomsel, kebetulan sinyal di kost telkomsel agak mendingan, dan akhirnya saya memutuskan membeli perdana simpati paket data 9GB masa aktif 3 bulan seharga Rp 80.000,-

Foto panorama di atas, yang saya ambil menggunakan kamera Lenovo P770i, mungkin bisa menjelaskan bagaimana keadaan malam tadi, bagaimana menurut anda?

Menrabas indahnya alam Gunung Lawu

indahnya alam Gunung Lawu
Pelit rasanya jika keindahan alam sekitar Gunung Lawu yang menjadi jalur solo touring mingguan saya, tidak saya bagi ke seluruh netizen di dunia. Setidaknya bisa mengurangi dahaga akan hijaunya alam Indonesia yang gemah ripah loh jinawi, toto tentrem karto raharjo. Oh ya, foto-foto ini saya ambil tadi pagi sewaktu berangkat dari Madiun menuju Karanganyar via jalur alternatif Ngariboyo – Plaosan Magetan.
indahnya alam Gunung Lawu
indahnya alam Gunung Lawu
Foto di atas saya ambil di jalanan Desa Buluharjo, sebelum Pasar Plaosan letaknya masih di bawah Gunung Lawu.
indahnya alam Gunung Lawu
Jalan tanjakan ini biasa disebut Ngerong, jalur lama menuju Telaga Sarangan, setelah tikungan akan ada tanjakan sampai 45°, kadang masuk gigi dua sudah cukup, jika kurang awalan harus oper gigi satu.
indahnya alam Gunung Lawu
Masih satu dengan jalur Ngerong, tapi sudah mendekati Telaga Sarangan. Jalanan lumayan mulus, cuma beberapa waktu lalu ada lubang sedikit karena hujan pertama kali, sekarang sudah ditambal. Terima kasih pajak.
indahnya alam Gunung Lawu
indahnya alam Gunung Lawu
Kedua foto di atas adalah awal dan akhir pertemuan dua jalur lama dan baru yang lebih lebar dan landai. Saya sering belok kiri, karena lebih cepat, dengan konsekuensi jalan kecil dan menanjak jika naik, dan menurun tajam jika turun.
indahnya alam Gunung Lawu
Foto di atas juga merupakan cabang jalur lama dan baru (kiri). Sekarang jalur lama sudah diberi tiang portal sehingga mobil sudah tidak bisa lewat lagi. Di jalur lama inilah biasanya dijadikan tempat menyepi muda-mudi. Jangan ditiru ya, dilarang mendekati zina!
indahnya alam Gunung Lawu
indahnya alam Gunung Lawu
Jalur ini adalah jalur terlebar menurut saya yang sering lewat jalur lama, kebanyakan sempit. Dan tentu saja jalur paling dingin hawanya, baik pagi, siang apalagi malam. Jika hujan, ada satu titik genangan, hati-hati jika tidak ingin berbasah ria dengan air yang duingiiiin. Saya pernah lho, kena air cipratan mobil lewat, kena hape pula T_T
Oh ya, jalur ini sudah dua bulanan memiliki lampu penerangan, jadi kalau malam sudah tidak gelap-gelapan lagi. Terima kasih pajak.
indahnya alam Gunung Lawu
Inilah puncak Cemoro Sewu, pintu masuk jalur pendakian di sisi Magetan. Kemarin pas malam satu suro di sini rame banget yang mau mendaki, nyari apa ya?
Dan tentu saja di seberang jalan anda akan temui kebun-kebun stroberi, maaf tidak sempat foto, yang bisa dipetik sendiri. Tentu saja mbayar.
indahnya alam Gunung Lawu
indahnya alam Gunung Lawu
indahnya alam Gunung Lawu
Foto di atas juga saya ambil lagi-lagi di jalan lama, kali ini sudah jalur turun selepas Cemoro Sewu. Masya Allah, hijau!
indahnya alam Gunung Lawu
Perempatan, jika anda belok ke kiri maka akan menelusuri jalan baru yang berkelok-kelok letter S, tentunya agak landai tanpa turunan curam. Jika lurus, melalui jalan lama, lebih pendek satu kilometer dengan jalan menurun tajam, dan beberapa tikunga  tajam. Keduanya finish akhir di area menuju pintu masuk Grojogan Sewu.
Indonesia itu indah, salam rider.

Revolusi Gaplek

Revolusi Gaplek
Kata “sapaan” yang merupakan metamorfosis dari telo ini pertama kali saya dengar dari kelompok anak magang yang berasal dari Malang, yang kebetulan menjadi junior magang semasa di KPP Klaten dulu. Kata unik yang saya anggap menunjukkan ungkapan rasa jengkel kepada seseorang, apapun sebab kejengkelan tersebut, yang pasti untuk pertamakalinya saya mendengar kata unik yang dibahasakan dengan logat Jawa Timuran yang khas, yang belakangan saya dengar juga di JTV Surabaya. Sama halnya “telo” yang kadang saya dengar jika mendapati teman menunjukkan kejengkelannya akan suatu hal.
Dan beberapa hari ini banyak saya temui di media sosial tentang bagaimana orang-orang menunjukkan ragam reaksi pro dan kontra akan sebuah kebijakan soal “telo” yang digagas oleh seorang menteri di Kabinet Kerja. PNS dianjurkan mengkonsumsi “telo” dan jajanan tradisional lain jika sedang rapat. Rapat pun tidak dianjurkan untuk diadakan di hotel. Undangan pernikahan tidak boleh melebihi 400 dengan harapan tamu tidak melebihi 1000 orang. Ada yang berpendapat, terlalu ecek-ecek urusan makan telo jika harus diurus pejabat selevel menteri, ada juga yang bilang urusan sekecil ini saja diurusin, bagaimana yang lebih besar?
Entah apa yang menjadi latar belakang kebijakan ini dikeluarkan dengan “telo” sebagai maskotnya. Jika melihat dari tema yang diusung, yakni Gerakan Hidup Sederhana, mungkin memang “telo” sudah mewakili pola hidup sederhana. Ya, hasil pertanian yang banyak ditanam di lahan-lahan kurang air ini biasanya hanya menjadi menu makanan pokok musim kemarau di daerah-daerah rawan kekeringan, Gunung Kidul atau Pacitan pelosok misalnya, tentunya setelah diolah menjadi “gaplek”.
Dan hari ini, saya dapati beberapa kawan membagi berita tentang sebuah kementerian yang mengeluarkan anjuran tidak rapat di hotel tetapi mengadakan pertemuan di ballroom mewah. Mungkin pegawai yang bertanggungjawab akan pertemuan tersebut bingung, jika undangan banyak tapi ruang rapat atau aula di kantor tidak mencukupi, sedangkan jika menyewa ruangan pertemuan di hotel tidak sesuai dengan kebijakan sang pimpinan, lalu keluarlah ide asal bukan hotel. Masuk akal sebenarnya, dan jika mendengar beberapa pendapat pegawai urusan rapat, bahwa tidak selamanya rapat di kantor sendiri itu lebih murah daripada di hotel.
Kebijakan tetaplah kebijakan, tidak ada yang salah karena tujuan awalnya memang baik. Tapi jika dalam pelaksanaanya ada hal yang bisa menyulitkan, adalah hal yang wajar jika kebijakan itu harus disesuaikan. Telo memang tidak bersalah tetapi sekarang terlanjur banyak orang yang menuduh telo itu sudah berevolusi menjadi gaplek, sehingga muncullah beberapa komentar muncul dengan nada sumbang “NGGAPLEKI”. Mungkin inilah yang disebut revolusi gaplek. Hidup gaplek!

Tips sederhana memperbaiki USB modem oblak

USB Modem dilem super
Di rumah ada modem usb smartfren, yang entah kenapa sebabnya colokannya menjadi oblak. Prediksi kami adalah kemungkinan besar karena seringnya disenggol-senggol, terutama jika sudah dimonopoli oleh anak-anak, sebagaimana mode terdahulu yang sudah dahulu patah karena sebab yang sama. Modem ini jika dipakai harus diganjal sesuatu di bawahnya, jika tidak ingin dc terus-terusan karena modem tidak sengaja tercabut.
Solusi yang bisa saya bayangkan adalah bagaimana caranya colokannya bisa bakoh lagi, mulai dari memberi karet gelang sampai kawat kecil, tapi akhirnya saya berhasil dengan memberi sedikit lem super pada bagian pertemuan plastik dengan colokan modem.
Hasilnya, modem sekarang bisa saya gunakan untuk menulis tips ini tanpa perlu lagi mengganjelnya dengan hape atau yang sejenisnya, seoga bermanfaat.

Rejeki tidak disangka-sangka, matoa!

Sore ini sesampainya di kost, Pak Dar sang pemilik kost-kostan rupanya mempunyai kejutan untuk saya. Apa gerangan? Ya bisa kita lihat foto di atas, itu adalah butir-butir matoa, buah eksotik dari papua. Pak Dar rupanya sudah memetiknya kemarin dari kebun belakang rumah, “daripada dimakan codot mas, ganas-ganas soalnya” begitu ucapnya setelah memberitahu bahwa teman-teman kamar sebelah juga telah mendapat jatah.
Bapak pensiunan pemda ini memang unik, selain mempunyai beberapa kamar kost, di rumahnya beliau juga membuka bengkel mobil, walaupun tidak seramai bengkel mobil pada umumnya. Jika sepi yang terlihat pasti si corrolla dx merah tahun 1981, penyuka mobil tua rupanya.
Oh ya, bapak dan ibu Dar ini juga baik, setelah kenaikan bbm bulan lalu, mereka juga belum menaikkan uang sewa kost bulanan. Sekedar informasi, harga sewa kost di tempat kami Rp 250.000/bulan, termasuk murah untuk lokasi Karanganyar kota jika dibandingkan dengan kost setempat yang sudah Rp 350.000-Rp 400.000,- Walaupun kamar mandi luar jika pemiliknya baik hati begini akhirnya betah juga.
Matur nuwun Pak Dar matoanya, dengan senang hati saya terima. Semoga kebaikan bapak sekeluarga dicatat sebagai amal shalih, aamiin.

Setelah miras merenggut nyawa temanku

Kunci motor dan miras, bukan pasangan yang tepat
Kemarin sebenarnya jadwal mudik ke Madiun, tapi karena satu dan lain hal akhirnya saya memilih ke Klaten. Di sana saya bertemu dengan Pak Bayan ketika jamaah isya sudah selesai, ngopi-ngopi sebentar di serambi rumahnya sinambi ngobrol ngalor ngidul mulai dari kelanjutan program warga asuh sampai harga pupuk subsidi, asyik sampai anak ceweknya minta dikelonin yang artinya saya harus pulang.
Setelah memandikan Jupiter MX merah yang sudah berbulan-bulan tidak bau sabun, akhirnya kami sekeluarga juga ngobrol ngalor ngidul mulai dari cerita sebelnya orang yang ditagih hutangnya sampai meninggalnya salah seorang teman SD saya dulu. Adalah ibu saya yang menyampaikan kabar berita tersebut kepada saya, beliau juga mendapat kabar dari tetangga.
Dikabarkan bahwa teman SD saya dulu yang bernama Agus Muludan, saya lupa nama lengkapnya, tadi siang dimakamkan setelah tiga hari tidak sadarkan diri karena mengalami kecelakaan sepeda motor. Katanya sepeda motor yang dia kendarai menghantam gapura masuk Desa Jurangjero. Yang memprihatinkan adalah pada saat kecelakaan terjadi, disinyalir Agus sedang dalam kondisi terpengaruh minuman keras, mungkin ciu minuman keras tradisional buatan Bekonang, yang entah karena apa, mudah didapat di beberapa warung area Kecamatan Karanganom.
Simbok pun tidak kalah penasarannya ketika bertanya, apa benar dia anak yang ugal-ugalan? Seingat saya sih anaknya memang eksentrik pas SD dulu, tapi sejak SMP kami jarang sekali bertemu. Memang sih pergaulan remaja menuju ABG di daerah kami sangat rawan dengan godaan miras ini, yang saya tahu awalnya mereka cuma ngumpul-ngumpul biasa, ngobrol, daripada nganggur akhirnya ada yang punya ide aneh “ACARA” demikian anak-anak muda sini menyebutnya. Semoga amal ibadahmu bisa menjadi pemberat timbangan kebaikanmu di akhirat nanti Gus.
Mungkin apa yang dilakukan oleh anak-anak muda di dukuh saya belakangan ini ada positifnya, bahkan sangat positif sekali, dengan meramaikan kembali pingpong atau tenis meja. Lik Tohari pemilik warung juga menuturkan, dulu sebelum ramai pingpong anak-anak yang sering nongkrong sampai larut malam kebanyakan negatifnya, tapi sekarang mereka lebih banyak pingpong membuang kalori mudanya. Dan saya pun teringat kembali perbincangan dengan Pak Bayan tentang bagaimana caranya supaya energi anak-anak muda ini terbuang di area positif, menginformasikan desa via web desa misalnya. Mari kita pikirkan bersama.